Selasa, 15 Desember 2015

Episode 113

KIRAZ MEVSIMI ~ EPISODE 113

Sinopsis ini dibuat oleh www.facebook.com/musimcherryfans  dan pertama kali dishare disini, jika ada ditempat lain maka dipastikan itu adalah copyan !!

~cafe ilker
Ayaz menemui ilker, ilker sudah lama menunggu ayaz dan ingin tau kabarnya
Ayaz merasa hampir gila karena mete
Ini merupakan keputusan yang sulit apalagi setelah ibunya kecelakaan, onem sangat berisiko jika dia merasa tertekan
Ayazpun mengambil keputusan lain dan dia akan menyelesaikannya dengan mete
Diapun pergi meninggalkan ilker, ilker merasa khawatir dengan sikap ayaz
Ayaz berkata dia akan menyelesaikan semuanya

~rumah onem
Oyku dan teman-teman wanitanya berkumpul dirumah onem, mereka sedang minum teh dan berbincang-bincang
tiba-tiba olcay menelpon onem tentang perekrutan karyawan baru, oyku memberikan kode kepada sibel dengan menyebutkan nama seyma
Kemudian sibel mengajukan seyma yang menjadi karyawan onem, karena seyma sudah pernah berpengalaman bekerja dengan onem
Onem berkata untuk apa dia memberikan pekerjaan itu kepada seyma dengan apa yang sudah dilakukannya selama ini

~rel kereta api
ayaz mengajak mete bertemu, dia mempunyai cara lain untuk menyelesaikan permasalahan ini
Mete berkata cara lain adalah hanya membunuhnya, tapi ayaz tak mungkin bisa melakukannya karena dia bukan orang jahat
Ayaz pun marah dan mencekik leher mete hingga dia susah untuk bernafas

~rumah onem
Onem awalnya menolak kemudian dia menanyakan pendapat oyku
Oyku mendukung seyma, karena seyma sudah berubah
Akhirnya onem memberikan kesempatan kepada seyma
Karena oyku juga telah memberikan kesempatan kepadanya
Sibelpun langsung menelpon seyma untuk menyampaikan berita baik ini

~rel kereta api
Metepun terkulai lemas, tapi ayaz melepaskan cekikannya metepun batuk dan bangun, dia mengatakan kepada ayaz bahwa dia tau ayaz takkan mungkin bisa membunuhnya
Ayaz berteriak kepada mete, apa yang mete inginkan
Mete hanya menginginkan oyku, karena dia sangat mencintai oyku sayangnya sudah terlambat
Ayaz mengatakan mete gila, tapi mete tetap santai menjawab teriakan ayaz
Dia sudah memilih hidupnya sekarang terserah ayaz mau membuat keputusan seperti apa, yang diinginkannya hanyalah oyku

~rumah onem
Mereka membicarakan tentang perubahan sikap ayaz, mereka hanya menebak-nebak saja
Kemudian onem menyarankan mereka untuk berbelanja untuk mengurangi rasa tertekan mereka

Oyku, burcu dan sibelpun pergi berbelanja, mereka belanja segala macam dan menikmati hari mereka

~ring tinju
Ayaz meluapkan amarahnya di ring tinju, dia mengeluarkan pukulan tinjunya dengan sekuat tenaga hingga dia merasa lelah, tak lama ilker datang menemaninya

~cafe ilker & sibel
Ayaz hanya menatap oyku dan genk perempuannya yang sedang bercerita
Kemudian ilker datang membawakannya minum
Tak lama kemudian mete dan emre datang, mete mengatakan dia akan merayakan sesuatu disini, kemudian dia menyuruh ayaz berbicara
Tapi ayaz hanya diam saja, diapun memberikan kode dengan hp nya dan kedipan matanya
Ayazpun bergerak dan ingin memberitahukan keputusannya
Dia berbicara dengan terbata-bata, belum selesai dia berbicara oykupun langsung menyambung perkataan ayaz dengan mengira bahwa ayaz dan mete sudah bekerja sama kembali
Mete terdiam, ilker marah melihat tingkah mete tapi dia hanya bisa diam menahan emosinya
Semuanya memberikan selamat kepada mereka, emre mencium pipi ayaz dan mete
Kemudian oyku meminta izin untuk pamit membawa ayaz pergi

~rumah ayaz
Oyku melihatkan belanjaannya kepada ayaz, berbagai macam perabotan dan baju
Dia sudah tidak sabar menunggu waktu mereka akan menikah
Ayaz hanya terdiam, kemudian oyku bertanya dimana mereka akan meletakkan foto mereka berdua, kemudian oyku menyuruh ayaz mencoba bajunya
Ayaz menyuruh oyku diam, oyku berkata apa dia tidak suka
Ayaz hanya berkata dia menyukainya semuanya bagus, ayaz menatap oyku

~Cafe sibel dan ilker
Mete duduk sendiri sambil menikmati minumannua, sedangkan yang lain berkumpul pada satu meja
Ilker menatap mete, dan diapun mendekati mete
Mete menawarinya minuman, kemudian ilker berkata kepada mete untuk berhenti berpura-pura karena dia sudah mengetahui semuanya bahwa mete mengancam ayaz
Mete berkata ternyata ayaz tak bisa tutup mulut
Ilker mengancam mete, tapi mete berkata dia bisa saja memasukkan onem ke penjara dengan mudah
Ilker berkata mete akan menderita, sibel hanya melihat mereka berbicara dengan rasa curiga

~rumah ayaz
Oyku merasa lelah menghadapi sikap ayaz yang dingin kepadanya tanpa memberitahukan apa permasalahannya
Diapun menyuruh ayaz tenang dan beristirahat
Diapun pergi, ayaz merasa serba salah terhadap oyku, dia sangat mencintai oyku
Pada saat oyku pergi dia hanya bisa menatap foto mereka berdua yangbtelah dibingkai dan terletak diatas mejanya
Dia bingung harus berbuat apa, diapun meletakkan kembali foto mereka dan keluar menuju kolam renang
Disaat dia kebingungan mete menelponnya dari cafe, mete mengancamnya akan ke kantor polisi jika dia tidak memutuskan oyku saat ini juga
Ayaz meminta waktu karena oyku sedang tak bersamanya
Metepun merasa bosan tapi dia berusaha sabar
Seyma menatap mete saat menelpon, metepun menatap kearahnya seymapun mengalihkan pandangannya

~cafe ilker dan sibel
Oyku datang ke cafe lagi berkumpul bersama teman-temannya
Dia merasa kecewa karena dia sudah membelikan banyak hadiah untuk ayaz tapi ayaz tak sedikitpun menghargainya dia hanya diam saja
Sibel mengatakan mungkin ayaz tidak ingin menikah dengan oyku
Burcu berkata tidak mungkin karena ayaz sangat ingin menikah dengan oyku
Mete menyuruhnya untuk menunggu saja apa yang akan dilakukan ayaz, tapi oyku tidak sabar dia merasakan sesuatu yang buruk terjadi dengan ayaz
Ilker yang ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi dikarenakan mete menatapnya
Diapun pergi dan mengatakan ingin membeli keperluan untuk cafe tapi sibel merasa curiga dengan sikap ilker
Emrepun merencanakan sesuatu agar hubungan ayaz dan oyku membaik, mereka akan memberikan kejutan untuk ayaz, mete Dan seyma juga ikut didalam rencana mereka

~rumah ayaz
Ayaz hanya duduk dikursi dan menatap fotonya bersama oyku
Tiba-tiba ada yang memencet bel rumahnya
Diapun keluar rumah, ternyata mobilnya diangkut oleh mobil derek
Burcu dan sibel bersembunyi dibalik pagar, kemudian dia menyuruh taxi untuk masuk, dimobil derek tersebut ada emre
Mereka hanya memutar mobilnya dan mengembalikannya lagi kerumah ayaz
Burcu pun berkata kita tingfal menunggu kabar baik dari mereka

Ditaxi ayaz yang merasa kehilangan jejak mobil derek tersebut meminta taxi itu mengantarnya pulang tapi supirnya diam saja, kemudian dia menyuruhnya berhenti tapi supir itu tak perduli
kemudian dia membuka tutup kepalanya, ternyata dia mete
Mete berkata dia akan mengantarkan ayaz kepada oyku
Mete mengikuti permainan mereka untuk memberikan kejutan kepada ayaz
Tapi sayang mete merusakkan rencana tersebut, mete menyuruh ayaz untuk memutuskan oyku saat ini juga jika tidak maka dia akan melaporkan onem ke kantor polisi
Ayazpun mengikuti permintaan mete
Sesampainya ditempat itu ayaz melihat susunan kursi tamu dengan hiasan pink dan altar pernikahan, kemudian oyku datang dengan gaun putihnya dan menggandeng ayaz
Ayaz tersenyum tapi dengan wajah yang sedih, oyku berkata jika dia tak datang maka oyku akan menemui ayaz dan membawanya kesini
Oyku mengajak ayaz berlatih untuk pernikahan mereka, oyku bingung mencari tempat akhirnya dia menemukan tempat ini, dipinggir pantai dengan pemandangan jembatan
Oyku menggandeng ayaz dan berjalan tahap demi tahap menuju altar pernikahan mereka
Oyku sangat bahagia sekali tapi tidak dengan ayaz karena mete memaksanya untuk memutuskan oyku sekarang
Mereka duduk dikursi pernikahan, oyku berkata pendetapun datang
Dia memulai pernikahan, dia bertanya kepada oyku apakah bersedia menerima ayaz sebagai suaminya
Oyku berteriak dan menjawab yaaa
Kemudian pendeta berpaling menghadap ayaz dan bertanya, apakah ayaz bersedia menerima oyku sebagai istrinya
Ayaz terdiam, sehinggal oyku memanggilnya "ayaz"
Ayazpun berdiri, kemudian dia memegang tangan oyku dan menyuruh oyku berdiri
Diapun melepaskan tangan oyku dan berkata
"Aku tak bisa melakukan ini, aku tak ingin menikah, aku ingin kita berpisah"
Tanpa sadar air mata oyku menetes, oyku berkata pasti ini hanya sebuah candaan
Tapi ayaz hanya terdiam, oyku menyuruh ayaz menatap matanya tapi tak dilakukan ayaz
Mete hanya memandang dari jauh dengan senyuman karena dia merasa menang
Kemudian ayaz meninggalkan oyku dan berkata selamat tinggal
Oyku hanya duduk sendiri dengan kesedihan dan tangisannya
Badannya terasa lemah dan tak berdaya, dia masih tidak percaya dengan apa yang sudah dikatakan ayaz
Ayazpun yang keluar dari tempat itu langsung menangis dan menjerit, dia membanting meja hingga terjatuh, dia menangis karena harus meninggalkan wanita yang sangat dicintainya

Bersambung ke episode 114

2 komentar:

  1. ya ampun baca sinopsisnya aja sedih gimana kl nonton filmnya langsung ya, pasti ikutan nangis deh & geregetan jg sm mete yg terobsesi bangey sm oyku... lanjutin dong minsay sinopsisnya, muuuach....

    BalasHapus
  2. Gregetan sama mete rasanya mau timpuk pake tongkat baseball, nonton langsung film nya aja aku skip gk tega liat ayaz nyesek bgt dia disitu.

    BalasHapus